"ISKAB Ini Besar!!! Maka Harus Menghasilkan Sesuatu yang Besar"

Ust. Muridi Saat Menyampaikan Tausyiahnya


Ikatan Santri Kalimantan Barat yang kemudian disingkat ISKAB merupakan organisasi kedaerahan/konsulat Kalimantan Barat yang diprakarsai oleh sejumlah tokoh, alumni, cendikiawan muda, serta kalangan pelajar, santri dan mahasiswa Kalimantan Barat yang berdomisili di Jawa. Yang kemudian Ikatan Santri Kalimantan Barat (ISKAB) mengadakan Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Silaturrahmi sebagai tindak lanjut dari program-program ISKAB yang sudah diagendakan.
Acara dibuka oleh RKH. Fakhrillah Aschal Pengasuh PP. Syaichona Moh. Cholil bertempat di Gedung Aula Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Minggu, (18/11/18).
Saat di wawancarai bapak Munali, S.H. selaku ketua umum ISKAB Periode 2018-2020 menyampaikan bahwa ISKAB saat ini ruang lingkupnya se-Nusantara, oleh karena itu kita memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk berkontribusi pada masyarakat luas khususnya di Kalimantan Barat. ISKAB ini juga bukan milik satu pesantren melainkan milik kita bersama”. Tuturnya.
Acara ini juga diisi oleh Ketua Umum PP. Syaichona Moh. Cholil Bangkalan RKH. Moh. Nasih Aschal, karena beliau berhalangan maka diwakili oleh Ust. Ihsan Fadhil, M.Th.I, “ISKAB ini besar, karena besar maka hasilnya juga harus besar. Banyak dan besarnya ISKAB itu harus memberikan pengaruh yang signifikan, maka marilah kebesaran ini ditopang dengan kemanfaatan yang besar pula”, tutur beliau dalam sambutannya.
Dari beberapa rangkaian acara, juga diisi dengan mauidhahrul hasanah oleh Ust. Mauridi Masyhudi. Beliau merupakan salah satu Pengajar di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil menyampaikan tentang keistimewaan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW “Para Nabi adalah sedekah dari Allah pada umat-umatnya dan Nabi kita, Muhammad SAW adalah hadiah dari Allah pada kita sebagai umat Nabi Muhammad”, tutur beliau.
“Mari kita resapi dan bersyukur bersama karena kita telah mendapatkan hadiah dari Allah berupa Nabi Muhammad SAW. Hal ini tiada lain karena kita dimuliakan oleh Allah, dengan kemuliaan ini kita harus menjaga dan mempertahankannya dengan cara melaksanakan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Dengan berbekal ilmu yang diperoleh dari pesantren inilah kita mengamalkannya”, jelasnya.
Ditengah-tengah penyampaian tausiahnya, Beliau yang juga Alumni dari PP. Sidogiri ini bercerita, “Sahabat Ibnu Abbas ditanya oleh salah satu tabi’in tentang kealimannya. Mengapa kamu menjadi orang yang Alim, apa resepnya? Ibnu Abbas menjawab, resep menjadi orang Alim ada tiga: 1. Banyak meresapi atau berpikir tentang ilmu yang dimiliki, 2. Banyak bertanya, 3. Tidak boleh bakhil (tidak suka memberi/ bersedekah)”
Sebagai penutup dari tausiahnya, Beliau berpesan seraya berharap pada santri-santri ISKAB khususnya untuk menjadi generasi yang mempertahankan dan meneruskan perjuangan para ulama. Dimanapun santri berada, santri itu harus siap. Dunia ini hanyalah ladang perjuangan, kehidupan yang sejati adalah di akhirat nanti. Pungkasnya.

Kegiatan yang ditutup dengan Do’a oleh RKH. Makki Nasir Ketua PCNU Bangkalan diikuti oleh anggota ISKAB dari Pondok Pesantren yang ada di Jawa dan Madura, serta Senior ISKAB antara lain; Bapak Rawidi, Bapak Hermanto, S.Kom., M.Pd, Ust. Munali, S.H selaku Ketua Umum ISKAB Periode 2008-2010, Ust. Qosim Bukhari, dan Ust. Mushonnif dari PP. lanbulan.


Reporter : Pahrul Rossi
Editor : Lulu' Mashlihah

Posting Komentar

0 Komentar